Sabtu, 24 Juli 2010

Keutamaan Islam

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al-Maidah: 3)


Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Katakanlah:”Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman”, (QS. 10:104).
Allah  subhanahu wata’ala berfirman:
Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertaqwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 57:28)


Dalam kitab shahih dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda: Perumpamaan kalian dengan para pengikut agama ahlul kitab seperti orang yang mengangkat pekerja lalu berkata: Barangsiapa yang bekerja  untukku dari pagi hingga pertengahan siang hari maka ia akan mendapat upah satu qirath? Maka Yahudipun bekerja. Kemudian ia berkata: Barangsiapa bekerja untukku dari tengah hari hingga shalat ashar maka ia mendapat upah satu qirath? maka Nasranipun bekerja. Kemudian ia berkata: Barangsiapa yang bekerja untukku dari mulai shalat ashar hingga matahari terbenam maka ia mendapat upah dua qirath? Mereka adalah kalian. Maka Yahudi dan Nashrani marah dan mereka berkata: Kenapa kita lebih lama bekerja namun mendapat upah lebih sedikit? Maka ia berkata: Apakah aku mengurangi hak kalian? Mereka berkata: Tidak. Maka ia berkata: Itulah karuniaku yang aku berikan kepada siapa saja yang aku kehendaki.
Dalam kitab shahih juga dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda: Allah telah menyesatkan umat sebelum kita tentang hari Jum’at. Maka orang-orang Yahudi memilih hari sabtu, dan orang-orang Nashrani memilih hari Ahad. Maka Allah subhanahu wata’ala mengutusku dan Allah subhanahu wata’ala memberikan petunjuk kepadaku pada hari Jum’at. Maka mereka pengikutku pada hari kiamat. Kita kaum terakhir dari penduduk dunia, namun umat pertama pada hari kiamat.
Ada hadits muallaq dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam bahwa beliau bersabda: Agama yang paling dicintai Allah subhanahu wata’ala adalah Hanifiyah samhah.
Dari Ubay bin Ka’ab berkata: “Tetaplah di atas jalan lurus dan Sunnah, karena orang yang berada di atas jalan lurus dan Sunnah pada saat disebut nama Allah subhanahu wata’ala , maka badannya gemetar karena merasa takut kepada Allah subhanahu wata’ala laksana pohon kering yang diterpa angin lalu daunnya berguguran, dosanya jatuh laksana daun pohon berguguran. Cukup dengan mengamalkan Sunnah yang ada lebih baik daripada berijtihad sehingga menyalahi jalan yang lurus dan Sunnah. Maka perhatikanlah amalmu baik yang Sunnah maupun hasil ijtihad, hendaklah selalu di atas manhaj para Nabi dan Sunnah mereka.”[1]
Dari Abu Darda’ berkata: Betapa indahnya tidurnya orang cerdik dan tidak puasanya mereka, bagaimana dengan qiyamul lailnya orang-orang pandir dan puasanya mereka? Sebiji sawi dari kebaikan yang disertai ketakwaan dan keyakinan lebih agung, lebih utama dan lebih kuat daripada ibadahnya orang-orang yang tertipu.

http://www.zainalabidin.org/?p=35